Alam semesta selalu mengejutkan kita tentang hal-hal yang
luar biasa yang terkadang di luar nalar manusia. Mulai dari asal usul alam
semesta, luasnya, objek di dalamnya, lubang hitam, penemuan bintang dan
planet-planet aneh dan masih banyak lagi. Nah berikut adalah beberapa hal
mengejutkan di alam semesta tempat kita tinggal.
1. Usia Alam Semesta Sangat Tua
Alam semesta dimulai dengan Big Bang dan diperkirakan
terjadi sekira 13.7 miliar tahun yang lalu (plus atau minus 130 juta tahun)
Astronom mengkalkulasi hal ini dengan melakukan pengukuran pada komposisi materi dan kepadatan energi di alam semesta yang memberi petunjuk bagi mereka untuk memperkirakan sberapa cepat ekspansi alam semesta di masa lalu. Peneliti akan dibawa kembali ke masa lalu dan memperkirakan kapan Big Bang terjadi. Waktu diantara ledakan itu sampai waktu saat ini merupakan usia alam semesta kita.
Astronom mengkalkulasi hal ini dengan melakukan pengukuran pada komposisi materi dan kepadatan energi di alam semesta yang memberi petunjuk bagi mereka untuk memperkirakan sberapa cepat ekspansi alam semesta di masa lalu. Peneliti akan dibawa kembali ke masa lalu dan memperkirakan kapan Big Bang terjadi. Waktu diantara ledakan itu sampai waktu saat ini merupakan usia alam semesta kita.
2. Alam Semesta Semakin Membesar
Pada tahun 1920, astronom Edwin Hubble membuat penemuan
revolusioner yang mengungkapkan bahwa alam semesta tidak statik (tetap), tapi
terus membesar / mengembang. Tapi apakah gravitasi dari materi akan
memperlambatnya atau akan ada hal baru lainnya?
Pada 1998 teleskop Hubble mengamati keberadaan supernova
yang letaknya sangat jauh dan ditemukan bahwa pada masa lalu alam semesta
meluas lebih lambat daripada hari ini. Dari teka-teki ini, maka muncullah apa
yang disebut dengan dark energy (energi gelap) yang mendorong percepatan
ekspansi alam semesta.
3. Percepatan Alam Semesta Terus Meningkat
Energi gelap bukan hanya menyebabkan alam semesta
mengembang, tapi menyebabkan obyek lainnya seperti galaksi bergerak menjauh
semakin cepat. Percepatan alam semesta menegegaskan teori relativitas umum
Einstein dan konstanta kosmologi Einstein untuk menjelaskan energi gelap yang
tampaknya mampu menangkal gravitasi dan menyebabkan alam semesta meluas dalam
tempo yang cepat.
4. Alam Semesta Bisa Berbentuk “Datar”
Bentuk alam semesta merupakan hasil interaksi antara tarikan
gravitasi (berdasarkan kepadatan materi di alam semesta) dan percepatan. Jika
kerapatan alam semesta melebihi nilai kritis tertentu, maka alam semesta adalah
“tertutup,” seperti permukaan sebuah bola. Ini menyiratkan bahwa alam semesta
tidak terbatas tetapi juga tidak memiliki akhir. Dalam hal ini, alam semesta
akhirnya akan berhenti berkembang dan mulai runtuh dengan sendirinya, dalam
peristiwa yang dikenal sebagai “Big Crunch.”
Jika kerapatan alam semesta kurang dari nilai kerapatan
kritis, maka bentuk alam semesta adalah “terbuka,” seperti permukaan sebuah
pelana. Dalam hal ini, alam semesta tidak memiliki batas dan akan terus
berkembang selamanya.
Namun, jika kerapatan alam semesta sama persis dengan
kerapatan kritis, maka geometri alam semesta adalah “datar,” seperti selembar
kertas. Di sini, alam semesta tidak memiliki batas-batas dan akan berkembang
selamanya, tetapi tingkat ekspansi secara bertahap akan mendekati nol setelah
jumlah tak terbatas waktu. Pengukuran terakhir menunjukkan bahwa alam semesta
adalah datar dengan margin kesalahan sekitar 2 persen.
5. Alam Semesta Dipenuhi Oleh Hal yang Tidak Terlihat
Alam semest memiliki banyak hal yang tidak dapat dilihat.
Bahkan bintang-bintang, planet dan galaksi yang saat ini dapat dideteksi, itu
hanya 4 persen bagian dari alam semesta, menurut para astronom. 96 persen
lainnya merupkaan hal-hal yang tidak terlihat.
Hal-hal tidak terlihat yang aneh ini disebut dengan dark
energy (energi gelap) dan dark matter (materi gelap). Memang keberadaannya
tidak dapat dilihat, tapi bisa dideteksi dengan mengamati pengaruh energi
gravitasinya terhadap objeyek-obyek normal alam semesta yang bisa terlihat.
6. Alam Semesta Memiliki Gema Kelahirannya

Misi Plank oleh ESA (European Space Agency) memetakan
seluruh langit dalam gelombang mikro cahaya untuk mengungkapkan petunjuk baru
tentang bagaimana alam semesta bermula. Pengamatan alam semesta melalui
gelombang mikro cahaya merupakan pengamatan paling tepat yang pernah diperoleh.
Hal ini kemudian digunakan sebagai petunjuk oleh ilmuwan untuk menjawab
pertanyaan apa yang terjadi setelah alam semesta terbentuk.
7. Alam Semesta Lain (Paralel)
Gagasan bahwa kita hidup di multiuniverse, di mana alam
semesta kita adalah salah satu dari banyak, berasal dari teori disebut inflasi
kekal (eternal inflation), yang menunjukkan bahwa segera setelah Big Bang,
ruang-waktu diperluas pada tingkat yang berbeda di tempat yang berbeda. Menurut
teori ini, hal ini menimbulkan gelembung alam semesta yang dapat berfungsi
dengan hukum mereka sendiri terpisah dari fisika.
Konsep ini kontroversial dan murni hipotetis sampai studi
terbaru mencari tanda-tanda fisik dari teori multiverse di latar belakang
gelombang mikro kosmis, yang merupakan peninggalan dari Big Bang yang meliputi
alam semesta kita.
Para peneliti mencari pengamatan terbaik yang tersedia dari
gelombang mikro kosmik tanda-tanda tabrakan gelembung alam semesta, tapi tidak
menemukan hal yang konklusif. Jika dua alam semesta telah bertabrakan, para
peneliti mengatakan, itu akan meninggalkan pola melingkar di belakang dalam
latar belakang gelombang mikro kosmik.
Demikian Kejadian Menakjubkan dialam semesta yang baru saja anda baca.. Terimakasih telah berkunjung dan semoga bermanfaat . Amiin ^^
0 komentar:
Posting Komentar